BELI DI SHOPEE

Selasa, 06 Mei 2014

PLN Harus Ganti Rugi

PLN Harus Ganti Rugi


PLN Harus Ganti Rugi

Posted: 05 May 2014 10:41 PM PDT

BANDARLAMPUNG – Pemadaman listrik oleh PT PLN (Persero) Distribusi Lampung telah merugikan masyarakat. Karenanya, perusahaan pelat merah itu harus memberikan ganti rugi kepada masyarakat. Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Pusat Studi Strategi dan Kebijakan (Pussbik) Lampung Aryanto Yusuf kepada Radar Lampung kemarin ketika menyikapi kebijakan PLN yang sering memadamkan aliran listrik ke masyarakat.

''Nah, bentuk ganti rugi yang diberikan salah satunya dengan menurunkan biaya pembayaran listrik. Sebab, PLN harus profesional. Kalau memang merugikan konsumen, harus ganti rugi dong. Masyarakat telat bayar saja, mereka menerapkan denda. Kalau sepeti ini kan tidak adil!'' tegasnya kemarin.

Pada kesempatan kemarin, Pussbik juga mendukung langkah yang akan dilakukan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandarlampung untuk menggugat PLN.

''Untuk gugatan, kami menyerahkan kepada LBH Bandarlampung yang memang fokusnya di bidang hukum, kalau kami menuntut pelayanan yang diberikan PLN,'' jelasnya.

Dia mengaku, pihaknya beberapa waktu lalu pernah mengonfirmasi ke PLN mengenai pemadaman listrik yang sering dilakukan. Menurutnya, PLN memang sudah meminta maaf atas pemadaman lantaran ada beberapa gangguan alat yang mengharuskan listrik padam.

''Waktu kami konfirmasi itu, mereka mengatakan sampai Mei tidak akan terjadi lagi pemadaman. Tapi, sampai saat ini, masih ada pemadaman listrik. Makanya, kami sangat menyayangkan terjadinya pemadaman ini,'' sesalnya.

    Sebelumnya, kebijakan pemadaman listrik yang ditempuh PT PLN (Persero) Distribusi Lampung membuat resah warga. Termasuk siswa SMP yang sejak kemarin (5/5) hingga Kamis (8/5) menjalani ujian nasional (UN).

    Seperti yang diungkapkan Ela Septiana. Siswi kelas 3 SMPN 12 Bandarlampung ini menitip pesan kepada Radar Lampung untuk menyampaikan kepada PLN agar tidak memadamkan listrik selama ia dan rekan-rekannya sedang berjuang menghadapi UN.

    ''Tolong, sampaikan kepada PLN. Jangan padamkan listriknya, saya mulai UN. Bagaimana saya mau belajar, kalau lampunya mati,'' tulisnya dalam pesan singkat yang disampaikan ke Radar kemarin.

    Senada disampaikan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP M. Badrun. Dia juga berharap agar PLN tidak memadamkan aliran listrik lagi. Terutama dalam masa-masa pelaksanaan UN bagi siswa SMP.

''Pastinya anak-anak kami terganggu, jika ada pemadaman. Bagaimana mereka mau belajar? Untuk itu, kami mengharapkan betul kepada PLN agar tidak memadamkan listrik,'' ujarnya kepada Radar kemarin.

Menurutnya, siswa SMP pasti tidak bisa berkonsentrasi belajar, bila tak dilengkapi dengan penerangan yang cukup. ''Saya yakin kalau anak-anak maksimal belajarnya, hasilnya juga akan maksimal. Nah, PLN bisa mendukung hasil maksimal ini dengan tidak memadamkan aliran listrik,'' ucapnya.

Menurut dia, UN adalah hajat nasional yang harus diperhatikan semua pihak termasuk PLN sebagai salah satu perusahaan negara. ''Jika memang PLN mau melayani masyarakat dengan baik, justru momentum seperti ini yang harusnya mereka tanggap. Jangan malah piala dunia yang dipentingkan! Karena kan, salah satu alasan PLN memadamkan di bulan ini karena ada piala dunia sepak bola di bulan depan,'' katanya.

Padahal, kata dia, kepentingan UN adalah kepentingan generasi bangsa. Sebab, siswa yang menjalani UN saat ini adalah generasi emas pada 2045 nanti.

''Saya rasa PLN juga pahamlah, dan merasakan pusingnya jika ada anaknya yang besok (hari ini) akan ikut UN, tetapi tidak bisa belajar maksimal karena lampu padam. Untuk itu saya berharap sekali kepada PLN, khususnya direkturnya, supaya tidak memadamkan aliran listrik. Paling tidak, kalau memang mau ada perbaikan, lakukanlah di siang hari, atau malam sekalian. Dengan begitu anak-anak kita bisa fokus belajar,'' pungkasnya.

Sebelumnya, LBH Bandarlampung kini tengah serius menyusun gugatan. Karena itu, lembaga ini mengimbau pelanggan PLN yang merasa dirugikan agar mengadukan ke LBH.

Para pengusaha kecil dan menengah yang dirugikan juga berharap agar melapor ke LBH. ''Laporkan kepada kami kerugian yang diderita akibat pemadaman ini. Serahkan saja hitungan kerugian yang mereka alami. Termasuk pengusaha kecil dan menengah, kerugian omzet mereka karena tidak dapat beroperasi dengan normal akibat adanya pemadaman,'' urai Direktur LBH Bandarlampung Wahrul Fauzi.

Kerugian masyarakat akibat pemadaman ini, menurutnya, yang akan menjadi kunci utama gugatan ke PLN. ''Misalnya saja ada yang mengalami kebakaran akibat pemadaman ini,'' ujarnya.(yud/p5/c3/whk)

’’Itu Dana Operasional Perjuangan!’’

Posted: 05 May 2014 10:41 PM PDT

BANDARLAMPUNG – Ketua Himpunan Pedagang Kaki Lima Bambu Kuning (HPKLBK) Zulkarnain akhirnya buka suara terkait tudingan yang menyatakan organisasinya telah menipu PKL Pasar BK. Dia menegaskan, organisasinya tidak pernah menipu PKL dengan mengiming-imingi akan mendapatkan lapak di sekitaran Pasar BK. Sebab, dana tersebut sebagai operasional untuk memperjuangkan hak PKL mendapatkan lapak.

''Siapa bilang saya menipu? Mereka (pedagang, Red) lebih paham dikemanakan saja uang itu. Kalau berbicara dari hati nurani, mereka pasti tahu siapa yang benar dan salah,'' ujarnya melalui sambungan telepon kemarin (5/5).

Dia menjelaskan, permasalahan uang tersebut berawal ketika seluruh PKL berkumpul mendiskusikan seperti apa nasibnya pasca renovasi Pasar BK. Kemudian, disepakati pihaknya bersama PKL berjuang untuk mendapatkan lapak. Kemudian, PKL menyumbangkan dana sebagai operasional perjuangan.

''Nah, yang harus dipahami, uang itu bukan kami yang minta. Tapi hasil dari kesepakatan pedagang untuk memberikan dana operasional sebagai dana perjuangan,'' jelasnya.

Saat ini, pihaknya masih tetap berjuang mempertahankan dan mencari solusi atas tempat dagangannya. Di mana, meski ada beberapa pihak yang memecah-belah maupun menghentikan perjuangan ini, ia tetap berjuang sampai titik darah penghabisan.

''Namanya berjuang ya bersama-sama. Kami sudah jihad fisabilillah. Apa pun yang terjadi, kami akan mempertahankan lapak kami yang sudah menjadi hak kami,'' katanya.

Saat disinggung akan dilaporkan ke penegak hukum terkait dugaan penipuan terhadap PKL, Zulkarnain menyatakan tidak takut terkait rencana itu. Sebab, apa yang dilakukannya sesuai tugas pokok perjuangan.

''Ya, silakan saja kalau mereka mau melapor. Saya akan hadapi. Saya yakin tidak bersalah, karena ini murni berjuang kok,'' ucapnya.

Sebelumnya, ratusan PKL di Pasar BK berencana menuntut HPKLBK. Pemicunya terkait keberadaan uang ratusan juta rupiah milik PKL yang sudah diserahkan ke HPKLBK belum diketahui jelas keberadaannya.

Sriyati (36), salah satu PKL Pasar BK, mengatakan, uang yang sudah diserahkannya pada 2010 sebesar Rp5 juta kepada pengurus HPKLBK, hingga saat ini belum jelas ke mana.

''Waktu itu saya menyerahkan uang Rp5 juta ke mereka (pengurus HPKLBK, Red), katanya uang itu supaya saya dapat lapak (tempat berdagang) di bagian selatan BK, tapi sampai sekarang nggak jelas, makanya kami mau menuntut mereka,'' ujarnya saat ditemui di sekitaran Pasar BK, Minggu (4/5).

Atas ketidakjelasan tersebut, kata dia, pihaknya menemui pengurus HPKLBK untuk meminta agar uangnya dikembalikan. Sebab, uang tersebut untuk digunakan biaya melahirkan anaknya yang saat itu masih dalam kandungan.

''Saya temui Pak Zul (ketua HPKLBK Zulkarnain, Red) untuk meminta uang saya, karena kan saya mau melahirkan, tapi ternyata dia tidak mau mengembalikan uang saya dengan alasan sudah habis untuk biaya operasional, makanya saya nyesek banget Mas. Saat melahirkan anak saya kembar dan satunya meninggal,'' ucapnya sambil berurai air mata.

Sriyati melanjutkan, dikarenakan uangnya hilang cuma-cuma, ia berkonsultasi dengan penasihat hukum untuk menuntut agar uangnya dapat dikembalikan pengurus HPKLBK. Sehingga, puluhan bahkan ratusan pedagang yang merasa ditipu pengurus HPKLBK meminta ke penasihat hukum untuk menuntutnya.

''Kami akan menuntut mereka, makanya kami menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa hukum seperti apa proses penggugatannya, kalau alasan mereka (pengurus HPKLBK) habis untuk operasional, kami minta transparansi bukti ke mana saja uang itu?'' tandasnya.

Sementara, Nelson Rumanof selaku kuasa hukum PKL Pasar BK menjelaskan, apa yang dilakukan pengurus HPKLBK bisa dikategorikan masuk dalam kasus tindak pidana penipuan.

Sebab, pengurus HPKLBK mengiming-imingi kepada para pedagang untuk menyerahkan uang sebesar Rp5 juta agar mendapatkan lapak pinbuk (pusat inkubator bisnis usaha kecil).

Namun, setelah uang tersebut diberikan pedagang, pengurus HPKLBK tidak dapat memberikan lapak. Sehingga, kekecewaan pedagang memuncak saat meminta uangnya dikembalikan. Akan tetapi, pengurus HPKLBK tidak mengembalikan uang itu.

''Makanya, mereka (pedagang, Red) datang ke kami untuk mendampingi menuntut pengurus HPKLBK, perwakilan para pedagang sudah menyetujui saya sebagai kuasa hukumnya,'' ungkap Nelson, Minggu lalu.

Langkah yang akan diambil, sambung Nelson, pihaknya akan mendatangi pengurus HPKLBK untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Di mana, tuntutan dari para pedagang agar uang yang sudah diserahkan tersebut dapat dikembalikan.

''Ya mereka minta uang itu dikembalikan, karena mereka sudah kecewa dari sikap pengurus untuk tidak mengurusinya lagi, makanya saya nanti akan temui pengurus seperti apa solusinya, kalau tidak ada solusi, terpaksa kami akan menempuh jalur hukum,'' tegasnya. (yud/p5/c3/whk)

Waspada MERS-CoV!

Posted: 05 May 2014 10:41 PM PDT

BANDARLAMPUNG – Semakin meningkatnya penyebaran MERS-Co V (middle east respiratory syndrome corona virus) di Arab Saudi, membuat seluruh dunia waspada termasuk Indonesia. Buktinya, atas instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung mengeluarkan early warning (peringatan dini) kepada Diskes kabupaten/kota se-Lampung untuk mewaspadai penyebaran penyakit yang dapat juga disebut sebagai flu unta ini.

''Kami telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kabupaten/kota. Yakni terkait kewaspadaan MERS-CoV agar melakukan penyuluhan dan imbauan di wilayah kerja masing-masing sebagai bentuk pencegahan, deteksi dini, serta pertolongan pengobatan maupun edukasi ke masyarakat luas agar dapat lebih memahami virus ini,'' ujar Humas Diskes Lampung dr. Asih Hendrastuti kemarin (5/5).

Asih mengatakan, MERS-CoV merupakan penyakit yang disebabkan oleh varian virus corona dan menyerang pernapasan, kali pertama dilaporkan di Arab Saudi pada 2012.

CDC (Center for Disease Control and Prevention) atau Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit melaporkan, sumber dari penyakit ini belum dapat dipastikan, tetapi kemungkinan bersumber dari hewan. Di mana, MERS-CoV ditemukan pada unta di Qatar, Arab Saudi, dan Mesir serta kelelawar di Arab Saudi.

Diduga, penyebarannya sama dengan corona virus lainnya. Yaitu lewat cairan penderita yang batuk atau bersin, melalui sentuhan benda-benda yang terkontiminasi virus, dan kontak langsung dengan penderita. Penyakit MERS-CoV dapat terderteksi dengan gejala demam ≥38 derajat Celcius atau ada riwayat demam, batuk, pneumonia berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Lalu memiliki riwayat perjalanan ke negara Timur Tengah (jazirah Arab) dalam waktu 14 hari sebelum sakit. Seseorang dengan ISPA ringan sampai berat yang memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi atau kasus probabel infeksi MERS-CoV dalam waktu 14 hari sebelum sakit.

''Untuk jamaah umrah dan haji mendatang atau pelancong memang cukup rentan. Terlebih mereka yang kontak erat dengan orang yang mengalami gejala sakit saluran pernapasan akut yang disertai demam dan batuk. Oleh sebab itu, yang merasa demikian disarankan untuk melapor ke petugas kesehatan atau otoritas kesehatan setempat guna mendapat pemantauan MERS-CoV, dengan membawa kartu kewaspadaan kesehatan yang dibagikan ketika berada di pesawat atau ketika tiba di bandara kedatangan,'' paparnya.  

    Dia menambahkan, hingga kini belum ada vaksin spesifik yang dapat mencegah infeksi MERS-CoV. Selain itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-CoV.

''Perawatan medis hanya bersifat mendukung untuk meringankan gejala. Oleh karena itu, kepada masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah umrah dan haji perlu mengantisipasi,'' paparnya.

Caranya dengan selalu menjalankan pola hidup sehat; menjaga kebersihan perorangan; menutup hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin lalu segera buang tisu tersebut ke tempat sampah; hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci; hindari kontak secara dekat dengan orang yang sedang menderita sakit, misalnya ciuman atau penggunaan alat makan dan minum bersama; bersihkan barang-barang yang sering disentuh dengan menggunakan desinfektan; rajin cuci tangan pakai sabun; serta gunakan masker.

Lalu, patuhi praktik pengamanan makanan seperti menyediakan makanan dengan kondisi sanitasi yang baik; menghindari daging yang tidak dimasak; mencuci buah dan sayuran dengan benar; serta hindari kontak yang tidak diperlukan dengan hewan ternak, hewan peliharaan, dan hewan liar.  

''Hingga saat ini berdasarkan data yang kami miliki dari empat bandara internasional belum ditemukan yang terinfeksi. Bagi mereka yang baru pulang dari luar negeri dan terdeteksi suhu badan mencapai 39 derajat Celcius langsung di karantina. Bagi yang akan atau pulang umrah memang harus mewaspadai ini!,'' pungkasnya. (eka/p5/c3/whk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELI DI SHOPEE

New